Rabu, 20 Februari 2008

VISI DAN MISI SEKOLAH

Visi dan misi sekolah

  1. visi sekolah : terciptanya lembaga pendidikan yang berwawasan ipteks dan imtaq berdasarakan Islam Ahlussunah Waljamaah Annahdiyah, berkualitas secara akademik dan non akademik, serta berwawasan wiyata mandala.

  2. Misi sekolah :

    1. Mlaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien, terutama untuk meningkatkan hasil Ujian Nasional dan mempersiapkan siswa mesuk ke perguruan tinggi.

    2. Mengembangkan pembelajaran dan pembinaan Islam Ahlussunah Waljamaah (ke-NU-an) berdasarakan kurikulum LP Maarif NU Jawa Timur.

    3. Melaksanakan pembinaan secara intensif Amaliah Ahlussunah Wal Jamaah Annahdiyah dan Akhlakul Karimah serta pengkaderan generasi muda Nahdlatul Ulama.

    4. Menciptakan suasana sekolah yang kondusif sehingga program sekolah terlaksana dengan baik dan warga sekolah, merasa senang dan nyaman berada di sekolah.

    5. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan minat siswa secara optimal dan untuk menunjang kegiatan ekstrakurikuler.

    6. Membina kecakapan hidup kepada siswa, terutama keterampilan berbahasa Inggris secara aktif, sebagai salah satu modal bersaing pada era informasi dan globalisasi.

    7. Mengembangkan potensi warga sekolah dengan menajemen partisipatif dan transparan.

    8. Menumbuhkan semangat kebersamaan, etos kerja dan semangat belajar, serta rasa percaya diri.

VISI DAN MISI SEKOLAH

Visi dan misi sekolah

  1. visi sekolah : terciptanya lembaga pendidikan yang berwawasan ipteks dan imtaq berdasarakan Islam Ahlussunah Waljamaah Annahdiyah, berkualitas secara akademik dan non akademik, serta berwawasan wiyata mandala.

  2. Misi sekolah :

    1. Mlaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien, terutama untuk meningkatkan hasil Ujian Nasional dan mempersiapkan siswa mesuk ke perguruan tinggi.

    2. Mengembangkan pembelajaran dan pembinaan Islam Ahlussunah Waljamaah (ke-NU-an) berdasarakan kurikulum LP Maarif NU Jawa Timur.

    3. Melaksanakan pembinaan secara intensif Amaliah Ahlussunah Wal Jamaah Annahdiyah dan Akhlakul Karimah serta pengkaderan generasi muda Nahdlatul Ulama.

    4. Menciptakan suasana sekolah yang kondusif sehingga program sekolah terlaksana dengan baik dan warga sekolah, merasa senang dan nyaman berada di sekolah.

    5. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan minat siswa secara optimal dan untuk menunjang kegiatan ekstrakurikuler.

    6. Membina kecakapan hidup kepada siswa, terutama keterampilan berbahasa Inggris secara aktif, sebagai salah satu modal bersaing pada era informasi dan globalisasi.

    7. Mengembangkan potensi warga sekolah dengan menajemen partisipatif dan transparan.

    8. Menumbuhkan semangat kebersamaan, etos kerja dan semangat belajar, serta rasa percaya diri.

Minggu, 10 Februari 2008

FENOMENA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN HOTSPOT AREA

Sudah bukan hal baru lagi bagi kita saat melihat pengunjung mall dengan antusias melahap berita dari Internet melalui laptop di depannya, dengan hanya ditemani sebotol teh atau camilan. Atau sekelompok mahasiswa atau siswa yang menghabiskan waktunya di lingkungan kampus atau sekolah demi gratisan Internet setiap hari. Namun jika kita cermati dengan baik, sebenarnya apakah sasaran utama dari penyediaan layanan ini pada ruang publik kita?
Memang ada banyak sekali alasan untuk suatu pihak memasang hotspot pada lokal area bisnisnya. Sebut saja sekolah, karena institusi pendidikan ini mempunyai tujuan paling mulia dalam pemasangan hotspot. Tujuan utama suatu sekolah dalam menyediakan layanan hotspot tentu saja untuk memperluas akses civitas akademikanya terhadap informasi global melalui Internet, disamping mungkin juga mengembangkan komunitas e-learning yang mereka miliki. Walaupun tidak bisa dipungkiri juga terselip aspek bisnis dalam motivasinya. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah sejauh mana ketepatan layanan ini mencapai sasarannya? Benarkah dalam sebuah sekolah, era Internet kabel sudah harus digantikan oleh hotspot. Ataukah hanya sekedar sebagai strategi bisnis dalam persaingan dunia pendidikan yang kian ketat?
Seperti yang kita tahu, sejak banyaknya sekolah menyediakan layanan hotspot, memang sekolah tersebut berhasil menjadi rumah kedua bagi sebagian siswa. Namun sebenarnya untuk alasan apakah mereka betah berlama-lama tinggal di sekolah dengan laptop atau PDA-nya, mungkin harus dikaji lebih dalam. Yang jelas tidak sepenuhnya motivasi mereka untuk tinggal di sekolah terkait dengan tugas sekolah yang harus dikerjakannya. Banyak diantaranya yang memanfaatkannya sekedar karena gratis. Karena seperti yang diketahui bersama, biaya komunikasi di Indonesia, termasuk untuk koneksi Internet, masih relatif mahal jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Itulah mengapa para siswa ini lebih memilih gratis di sekolah, daripada membayar di luar. Tentu saja semua itu sangat rasional.
Pastinya sebuah sekolah sudah mempertimbangkan kemungkinan seperti tersebut di atas, sebelum mereka memutuskan untuk memasang hotspot. Kita sudah dapat menduga, mengapa juga mereka tetap memasangnya? Tidak lain adalah karena pertimbangan aspek bisnis, karena seperti yang kita tahu, dunia pendidikan pun saat ini merupakan lahan bisnis yang potensial. Untuk dapat bersaing menjadi sebuah sekolah papan atas, tentunya tidak hanya kualitas pendidikan yang harus diperhatikan. Aspek fasilitas sekolah merupakan salah satu faktor penentu layak tidaknya sebuah sekolah disebut bergengsi. Bayangkan jika sebuah sekolah ternama sekelas SMA Petra Surabaya atau SMAN 5 Surabaya tidak mempunyai hotspot. Apa kata dunia? Itulah mengapa saat ini banyak sekolah berlomba memperbaiki infrastrukturnya, termasuk infrastruktur IT-nya.
Kemudian bagaimana dengan pemasangan hotspot pada suatu pusat keramaian? Seperti yang banyak kita lihat saat ini, banyak ruang publik yang menyediakan fasilitas hotspot misalnya alun-alun kota, pusat perbelanjaan, taman rekreasi atau yang lainnya. Untuk yang satu ini, alasannya sangat mudah ditebak, tak lain dan tak bukan adalah aspek bisnis semata. Sebuah ruang publik yang menyediakan hotspot pastilah akan menarik bagi para surfer untuk mendatanginya, dan para surfer ini biasanya berasal dari ekonomi menengah ke atas. Ini merupakan suatu nilai tambah bagi proses marketing suatu pusat keramaian. Mungkin hotspot yang bersifat free hingga hotspot yang berbayar sekalipun kenyataannya tetap merupakan hal yang menarik, apalagi untuk kalangan muda di kota-kota besar, yang didominasi oleh pelajar dan siswa dari berbagai penjuru daerah. Tentu saja mereka merupakan target market yang potensial. Hitung saja sudah berapa pusat perbelanjaan maupun hiburan di sekitar kita yang memasang fasilitas ini, mulai dari Mall hingga kafe-kafe, semua berlomba memperlengkapi diri dengan fasilitas ini. Tentu saja semua itu untuk menarik pengunjung sebanyak mungkin untuk memperlancar bisnis mereka masing-masing.
Meskipun demikian, kita selayaknya tetap harus memandangnya dari kacamata positif sebagai plat form perkembangan dunia pendidikan. Bayak sekali hal-hal yang bisa kita manfaatkan secara baik dengan maraknya pemasangan hotspot Misalnya proses pengajaran guru ke siswa atau dosen ke siswa tidak harus dilakukan secara formal di dalam kelas secara kontinu. Dengan adanya hotspot, proses pengajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Sehingga proses belajarpun juga bisa berlangsung secara kontinu dan tidak terpaku pada ruang-ruang formal dalam kelas. Diharapkan dengan adanya hotspot akan tercipta suatu kebiasaan yang menunjang proses pendidikan secara matang dengan:
1) belajar dimana saja dan kapan saja atau Ubiquitous Learning (u-Learning)
2) mengajar dimana saja dan kapan saja atau disebut Ubiquitous Teaching (u-Teaching)
3) menulis dimana saja dan kapan saja atau disebut Ubiquitous Writing (u-Writing)
Jadi sebenarnya hal terpenting dari fenomena maraknya pemasangan hotspot saat ini adalah bukan untuk apa mereka memasangnya, tetapi bagaimana kita memanfaatkannya. Orang yang memakai layanan tersebut hanya untuk sekedar mengetahui gossip artis dan film terkini tentunya tidak akan mendapat manfaat yang sama dengan orang yang memakainya untuk bekerja melihat harga saham di pasaran terkait dengan berita terbaru kebijakan pemerintah. Begitu juga dengan siswa, walaupun sama-sama mendapat akses gratis di sekolah, tergantung dengan bagaimana mereka akan memanfaatkannya.

Sabtu, 02 Februari 2008

Situs pendukung web blog


www.myshoutbox.com (menampung pesan pengunjung)

www.sideblog.com (blog ringan didalam blog utama)

www.statcounter.com (merekam jumlah pengakses pengunjung)

www.shinystat.com (mencatat pengakses pengunjung)

www.cgi2you.com (membuat polling)

www.flooble.com (game gratis)

www.game37.com (game gratis)

www.jpowered.com (java game gratis)

www.feedmap.net/blogmap (membuat peta posisi)

www.stickam.com (memamerkan koleksi vidoe)

www.ajaxtunes.com (musik untuk pengunjung)

www.flickr.com (memajang koleksi foto)

www.weather.com (berita cuaca)

www.freedictionari.com (kamus gratis)

www.platial.com (menambah peta seperti google earth)